Soal nomor 10:
Stimulus:
Sinar matahari pagi menembus sela-sela dedaunan, memantul pada permukaan embun yang masih menempel di ujung rumput. Burung-burung berkicau riang, seakan menyambut hari yang baru. Di kejauhan, tampak sebuah rumah panggung dari kayu yang sederhana, berdiri tenang di tengah hamparan sawah hijau. Itulah rumah Pak Darma, seorang petani yang sudah puluhan tahun tinggal di desa ini.
Setiap pagi, Pak Darma berangkat ke sawah dengan cangkul di pundaknya. Ia menapaki jalan setapak kecil yang membelah hamparan sawah, menyapa tetangga yang dilewati, dan sesekali berhenti untuk memetik rumput liar di pinggir jalan. Sawah itu adalah tempat ia menghabiskan sebagian besar waktunya, tempat di mana ia menanam, memupuk, hingga memanen padi yang menjadi sumber penghidupan keluarganya.
Suatu hari, datanglah sekelompok mahasiswa dari kota untuk melakukan penelitian. Mereka tertarik pada sistem pertanian tradisional yang masih diterapkan oleh warga desa. Pak Darma dengan senang hati menerima mereka di rumahnya. Ia menceritakan bagaimana perubahan musim memengaruhi hasil panen, serta bagaimana generasi muda di desa mulai meninggalkan ladang demi pekerjaan di kota.
Interaksi antara Pak Darma dan para mahasiswa itu menciptakan hubungan yang unik. Mereka belajar dari satu sama lain. Mahasiswa belajar tentang kearifan lokal dan nilai-nilai kerja keras, sementara Pak Darma mulai mengenal teknologi dan wawasan baru. Dari sini, jelas terlihat bagaimana teks fiksi dapat menggambarkan latar tempat, waktu, dan suasana, serta objek-objek yang menjadi bagian penting dalam kehidupan tokohnya.
Apa yang dipelajari mahasiswa dari interaksi mereka dengan Pak Darma?
Pilih Jawaban:
Pilih satu jawaban paling tepat.